Semarang, CyberNews. Pemisahan bayi kembar siam asal Purbalingga di RSUP Dr Kariadi Semarang tidak bisa dilakukan dalam waktu dekat. Sejumlah persiapan paling tidak memakan waktu enam hingga 12 bulan. Selain proses yang rumit pemisahan kedua bayi buah hati pasangan Tatang dan Hariyanti warga RT 02/RW 04 Dusun Karangpinggir Desa/Kecamatan Bukateja, Pubalingga itu memakan biaya yang tak sedikit.
"Kurang lebih dibutuhkan biaya 1 miliar untuk memisahkan keduanya,'' kata Direktur Pelayanan Medik RSUP Dr Kariadi dokter Bambang Sudarmanto SPA(K) saat memberikan keterangan seputar operasi terhadap bayi kembar siam tersebut, Selasa (18/1).
Sebelumnya, bayi itu sempat di rawat di RS Emanuel Klampok Banjarnegara selama empat hari dan mendapatkan terapi Inj. Ampisillin, Inj Vit K. Atas berbagai pertimbangan kemudian dirujuk di RSUD Dr Margono Purwokerto pada Rabu (14/1) dengan mendapatkan terapi Infus KAEN3B, inj. Cefotaksim 2 x 75 mg IV dan dilakukan pemeriksaan CT scan serta laboratorium. Selanjutnya dirujuk ke RSUP Dr Kariadi Semarang.
Saat ini bayi berjenis kelamin perempuan itu dalam kondisi sadar, cukup aktif dan menangis kuat serta tampak sehat di dalam ruang VIP khusus untuk bayi berisiko tinggi. Berat keduanya terhitung kecil, yakni 3,4 kilogram dengan panjang tubuh masing-masing 45 dan 44. Hanya saja mereka belum bisa mendapatkan air susu dari ibunya.
"Ibunya masih berada di Purwokerto dalam masa pemulihan pascaoperasi cesar. Akan diupayakan secepat mungkin membawa ibu mereka ke sini agar bisa segera mendapat ASI,'' terang Bambang.
Sementara itu menurut kepala bagian Bayi Risiko Tinggi (BRT) dokter Muhammad Sholeh Khosim berdasarkan catatan medis sementara Haryanti (23), ibu sang bayi mengaku tidak mengalami kelainan semasa kehamilannya selama 36 minggu. Di samping itu juga tidak pernah terjadi pendarahan atau flek selama kehamilan. "Ibu bayi juga tidak memliki riwayat kembar atau meinum obat selain vitamin dan anjuran dokter,'' kata Sholeh.
Saat ini bayi yang terlahir melalui operasi cesar tersebut berada pada stadium pre operatif atau pemeriksaan awal menuju operasi. Nantinya penegakan diagnosa akan berlanjut dengan pemeriksaan perioperatif, operatif dan post operatif. Tahap selanjutnya adalah rehabilitasi dimana itu dilakukan untuk memastikan bahwa bayi bisa hidup dengan normal.
"sedekah anda adalah amanah kami"
FORUM PEDULI LINTAS UMAT & BANGSA
DK GONDORIYO BERINGIN RT 03/RW 06 NGALIYAN SEMARANG
HOTLINE : 085 641 218 091
REKENING BANK
BRI : 3043-01-016705-53-4 A/n. ASEP KASIYANTO
JATENG : 2-056-076509 A/n. ASEP KASIYANTO
Tidak ada komentar:
Posting Komentar